02041 2200373 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040002200100100011900122245016000241250003500401300004700436020002200483041000800505082001800513084001800531264003900549336002100588337003000609338002300639520076300662521000901425600003101434650002201465650004301487700002701530700002601557700002601583700002801609850001201637990001801649INLIS00000000111566920230918110959 a0010-0923000030ta230915 g | ind  aSSPDPALbIndcrda0 aTeja Anthara SCJ,epenyusuneTeja Anthara SCJ,epenyusuneTeja Anthara SCJ,epenyusuneTeja Anthara SCJ,epenyusun1 aRomo Martinus Van OOIJ SCJ :bbuldoser yang murah senyum /cTim Penyusun: Teja Anthara SCJ; Willy Darma; Menuq Irene; F. Santi Dewi ; editor ; Elis Handoko aCetakan Pertama, Oktober 2020 a122 halaman :bIlustrasi berwarna ;c24 cm a978-623-91653-8-30 aind042[23]a922.598 a922.598 TEJ r 0aPalembang :bRumah Dehonian,c2020 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume2 aIa dijuluki Misionaris Buldoser. Di balik sikapnya yang ramah dan santun, Romo Martin memiliki mental baja yang membuatnya tangguh menekuni setiap pelayanannya: 30 tahun di Lampung, 17 tahun di India, 1 tahun di Filipina, dan 7 tahun di Jakarta.Ketangguhannya dalam melayani telah meninggalkan jejak bagi umat. KARDO, karya dan doa, menjadi jurusnya mengabdi Tuhan. Semangat ini ia bawa dalam kebersamaannya dengan masyarakat transmigran di Lampung. Ia yakin, setiap pekerjaan tangan yang berat memiliki nilai luhur yang tidak kalah dengan doa. Maka, bekerja dan berdoa merupakan satu paket hidup.Benarlah keyakinan rohaninya, di sepanjang hidupnya selaku misionaris-Nya, ia hanya mengandalkan Allah. Roh-Nya lah yang membuatnya mampu berjalan sejauh itu…. aUmum 4aRomo Martinus Van OOIJ SCJ 4aAgama -- Biografi 4aGereja Katolik -- Pendeta--zIndonesia0 aElis Handoko ,eeditor0 aWilly Darma,epenulis0 aMenuq Irene,epenulis1 aSanti Dewi, F,epenulis aSSPDPAL a13864/HD/2023