01947 2200313 4500001002100000005001500021035002000036007000300056040002200059100020300081245011500284250003400399300002500433020002200458041000800480082001700488084001700505264003600522336002100558337003000579338002300609520089800632650001701530700002301547850001201570990001701582990001701599990001701616INLIS00000000111272020211220100710 a0010-1221000374ta aSSPDPALbinderda aEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH IyubenuepenuliseEdi AH Iyubenuepenulis aSeperti keping-keping malam yang pelan demi pelan menutupi wajah /cpenulis, Edi AH Iyubenu; editor, Rusdianto aCetakan pertama, Agustus 2019 a224 halaman ;c20 cm a978-602-391-749-50 aind 2[23]a297.31 a297.31 EDI s aYogyakarta :bDiva Press,c2019 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aJika Anda menyempatkan diri menyaksikan bulan purnama yang sempurna cemerlang, betapa indah pesonanya. Lalu pelan demi pelan, datanglah awan-awan kelam yang mengitarinya, kemudian menutupinya sedikit demi sedikit, keping demi keping, pesona indahnya meluruh, mengurang cahaya cemerlangnya tak lagi sempurna memukau di pelupuk mata. Awan-awan kelam, keping demi keping, sedikit demi sedikit, terus berarak menutupinya, hingga akhirnya sempurnalah ia tenggelam di balik samudra pekatnya, dan tak tersebutlah lagi oleh kita adanya bulan purnama yang cemerlang itu. Kemanakah gerangan bulan purnama itu? Ia sepertinya tetap ada, dibalik tahta awan-awan kelam itu. Dan ia tetap bernama purnama. Hanya tak lagi tampak, apalagi mencahayai sekitarnya, termasuk mempersona Anda. Begitulah cara kerja kemungkaran, kemaksiatan, kekufuran, dan kezhaliman mengganyang rohani kita, batiniah kita, iman kita. aIman (Islam) aRusdianto,eeditor aSSPDPAL a9844/RT/2021 a9845/RT/2021 a9846/RT/2021