Seperti keping-keping malam yang pelan demi pelan menutupi wajah / Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Edi AH Iyubenu penulis Rusdianto, editor text Jika Anda menyempatkan diri menyaksikan bulan purnama yang sempurna cemerlang, betapa indah pesonanya. Lalu pelan demi pelan, datanglah awan-awan kelam yang mengitarinya, kemudian menutupinya sedikit demi sedikit, keping demi keping, pesona indahnya meluruh, mengurang cahaya cemerlangnya tak lagi sempurna memukau di pelupuk mata. Awan-awan kelam, keping demi keping, sedikit demi sedikit, terus berarak menutupinya, hingga akhirnya sempurnalah ia tenggelam di balik samudra pekatnya, dan tak tersebutlah lagi oleh kita adanya bulan purnama yang cemerlang itu. Kemanakah gerangan bulan purnama itu? Ia sepertinya tetap ada, dibalik tahta awan-awan kelam itu. Dan ia tetap bernama purnama. Hanya tak lagi tampak, apalagi mencahayai sekitarnya, termasuk mempersona Anda. Begitulah cara kerja kemungkaran, kemaksiatan, kekufuran, dan kezhaliman mengganyang rohani kita, batiniah kita, iman kita. Iman (Islam) URN:ISBN:978-602-391-749-5