01623 2200373 4500001002100000005001500021035002000036006001800056007000300074008003900077040002200116100011100138245008200249250002300331300004200354504003400396020002200430082001400452084001400466264004800480264001400528336002100542337003000563338002300593520049800616650001601114650001801130650001401148700002401162850001201186990001701198990001701215990001701232INLIS00000000092769820210426122812 a0010-0421000307aa g 0|0 0ta200220t2019 yoia g 0|0 0 ind aSSPDPALbinderda0 aSetyo Wibowo, A.epenuliseSetyo Wibowo, A.epenuliseSetyo Wibowo, A.epenuliseSetyo Wibowo, A.epenulis10aAtaraxia :bbahagia menurut stoikisme /cA. Setyo Wibowo ; editor, Widiantoro acetakan ke-1, 2019 axv, 208 halaman :bilustrasi ;c23 cm aBibliografi : halaman 205-208 a978-979-21-5769-7042[23]a188 a188 SET a 1aYogyakarta :bPT Kanisius Yogyakarta,c2019 4a© 2019 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aStoikisme merupakan ajaran filsafat yang mengajarkan terapi jiwa. Dengan memahami stoikisme secara rasional dapat membedakan fakta dan opini. Cara menilai yang salah adalah penyebab terjadinya segala emosi yang mengganggu kita. Stoikisme menjanjikan kebahagian, saat anda terbebaskan dari penyakit jiwa (emosi negatif : rasa pahit, menderita, iri hati, marah dan takut) maka inilah yang disebut kebahagiaan. Kebahagian ini disebut kebahagian negatif dalam bahasa yunani apatheia atau ataraxia. 4aKebahagiaan 4aFilsafat kuno 4aStoikisme0 aWidiantoro,eeditor aSSPDPAL a6555/RT/2020 a6556/RT/2020 a6557/RT/2020